Produk Teknologi Terapan

                                                             

 PEMANFAATAN LIMBAH CAIR CPO SEBAGAI PEREKAT PADA PEMBUATAN BRIKET DARI ARANG TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT


Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan limbah cair Crude Palm Oil (CPO)yang semula hanya merupakan limbah dari industri kelapa sawit, dengan adanya proses pembuatan briket dapat meningkatkan nilai ekonomis dari bahan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif penganti BBM.

 Briket adalah bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang mempunyai bentuk tertentu. Kandungan air pada pembriketan antara 10 20 % berat. Ukuran briket bervariasi dari 20 100 gram. Pemilihan proses pembriketan tentunya harus mengacu pada segmen pasar agar dicapai nilai ekonomi, teknis dan lingkungan yang optimal. Pembriketan bertujuan untuk memperoleh suatu bahan bakar yang berkualitas yang dapat digunakan untuk semua sektor sebagai sumber energi pengganti.


Alat yang digunakan:

1.Muffle furnace 

2.Ayakan dengan ukuran 60 mesh.

 3.Alat pencetak briket 

4.Oven 

5.Neraca analitik 

6.Alat analisa: KalorimeterBomb, Furnace ACF, Furnace VMF, dan Oven 

7.Cawan porselin

 8.Cawan silika

 9.Cawan kuarsa

10.Cawan kurs

11.Dessicator

12.Spatula 

13.Loyang / nampan 

14.Batang pengaduk 

15.Beker Gelas 

16.Stopwatch 

Bahan yang digunakan :

1.Tandan Kosong Kelapa Sawit

 2.Limbah Cair CPO (crude palm oil)

 3.Minyak tanah

 Prosedur Pembuatan Karbon/Arang dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Proses Karbonisasi :

1.Tandan kosong kelapa sawit dipisahkan dari bagian yang tidak digunakan seperti kotoran -kotoran yang menempel. 

2.Tandan Kosong Kelapa Sawit di jemur selama 3 hari sampai benar-benar kering. 

3.Tandan Kosong Kelapa Sawit yang telah kering tersebut dipotong-potong dengan ukuran ± 1-2 cm untuk memudahkan karbonisasi dalam furnace. 

4.Potongan-potongan tandan kosong kelapa sawit dimasukkan ke dalam cawan porselin dan ditimbang dengan neraca analitik. 

5.Kemudian dilakukan karbonisasi menggunakan furnace dengan temperatur 400oC selama 60 menit. Angkat dan didinginkan.

 6.Arang yang dihasilkan, dicampur dan kemudian dihaluskan dan diayak dengan ayakan sieve nomor 60 mesh sehingga dihasilkan serbuk arang sesuai dengan ukuran partikel serbuk arang yang diinginkan

 7.Arang yang telah dikarbonisasi siap untuk dijadikan bahan baku pembuatan briket.

 Prosedur Pembriketan 

1.Arang yang telah dikarbonisasi dicampurkan dengan limbah cair CPO pada suatu loyang, dengan berat total pencampuran sebesar 100 gram. 

 2.Campuran tersebut diaduk agar komponen limbah cair CPO dan arang halus tandan kosong kelapa sawit benar-benar tercampur sempurna. 

3.Adonan yang telah jadi disaring dengan kain kasa/kain yang memiliki lubang-lubang halus yang hanya dapat ditembus oleh cairan. 

4.Adonan dimasukkan ke dalam cetakan alat pencetak briket, kemudian dilakukan pengepressan.

 5.Briket yang telah jadi diangin-anginkan pada suhu kamar selama ± 24 jam, kemudian dipanaskan di dalam oven pada temperatur 80oC selama 1 jam.

 6.Briket dikeluarkan dari dalam oven dan dibiarkan sampai dingin.


Sumber referensi : http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/viewFile/24/26

 

Komentar